Cari Blog Ini

Perihal ILMU

Bag 1
Adalah suatu keniscayaan bahwa:
Dengan ilmu, ternyata Allah hendak mengangkat atau meninggikan orang2 yang beriman diantaramu dan orang2 yang berpengetahuan (memiliki ilmu) beberapa derajat (Q.S 58.11).

Lalu apa itu ilmu?
Kita mengenal ﻋﻠﻢ singkatan arab dari kata:'Iliyin (diatas,derajat tinggi atau kemuliaan, maka orang yang memiliki ilmu akan mulia dalam masyarakat, dihargai dan dihormati),Latief (lembut, rendah hati, dengan kata lain orang yang berilmu akan memiliki tatakrama yang baik,perangai yang tinggi, lemah lembut, sopan santun, dan manis budi, sehingga semakin banyak berisi ilmunya semakin kian merunduk maka semakin tawaddu, tingkah laku dan ucapan tidak angkuh dan tidak sombong, tunduh patuh atas perintah ilmu yang dimilinya dan taat ibadah),Mulk (merajai, menguasai, atau yang menguasai pemerintahan, maka yang memiliki ilmu akan mempunyai kedudukan dan berkuasa atas masyarakat yang disekitarnya dan diikuti perintahnya jadi penguasa atau raja dalam masyarakat atau negaranya).

ﻋﻠﻢApabila dibaca: ilmu (pengetahuan), atau ulama (orang yang berpengetahuan), dan alim (orang yang mengajarkan ilmu), maka jadilah ulama yang alim memberikan ilmunya dengan lemah lembut penuh ketawadduan (tidak angkuh atw sombong) sehingga memiliki derajat kemuliaan dan memiliki power kedudukan yang tinggi (penguasa atau raja) di masyarakat dan bangsanya.siapa yg berilmu.... 

Kenapa harus berIlmu? Karena miskin ilmu apalagi tanpa ilmu orang akan tersesat dan celaka atau dibodohi orng lain, misalnya mengendarai mobil tetapi belum tahu ilmunya akan bahaya.

Kenapa pula harus belajar ilmu kepada Ulama' Ahlul Haq (sanad ijazah ilmu al-Qur'an dan al-Haditsnya tersambung tanpa putus hingga ke RasuluLLoh?)

Itulah "validasi keabsahan" bahwa suatu ilmu itu benar2 Haq, tersambung ke RasuluLLoh sallAllohu alayhi wa sallam".

Alloh SWT, berfirman:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan (ilmu) tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya [Q.S17.36]

dan apa manfaat ilmu...Ilmu itu? cahaya menerangi dan memberikan wawasan dan pengetahuan agar manusia selamat dan pandai dalam masyarakat ...orang ingin mencapai kesuksesan karena ilmunya, orang ingin meraih dunia karena menguasai ilmunya dan orang ingin menguasai akhiratnya maka harus dengan memiliki ilmunya juga bgmana dg ilmu...mentemen yang terkasih "hendaklah kita jadi alim, yang mau mengajarkan ilmu, atau jadi orang yang maumempelajari ilmu, minimal yang mau mendengarkan orang yang mengajarkan ilmu, atau orang yang mencintai (alimin,muallimin, mustamian), tetapi jangan jadi lalat hijau, ya toh hehe..

Bag 2
Ada beberapa Ulama' Su' yg "menjual" ilmunya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya tapi bukan untuk "syi'ar, da'wah memuliakan agama-yang diridhoi-NYA.

Tampak luarnya dikemas dengan bagus, tutur katanya seperti mulia, namun karena tujuannya bukan untuk memuliakan agama, maka yg terjadi adalah: "Pembelajaran ilmu tanpa faedah, karena apa yg dia ajarkan, tidak pernah ia amalkan" bahkan sering diingkarinya". Hasbunalloh..

Zaman kini, untuk menjadi Alim, memerlukan proses belajar ilmu agama yg mu'tabaroh, mengacu kepada Ulama-Ulama' Ahlul Haq seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Suyuti, Imam Ibn Hajar al-Asqolani, Imam al-Izz Abdusallam, Imam Nawawi, sekaligus menghayati bagaimana para ADAB beliau dalam mengumpulkan dan mengamalkan ilmunya".

Adalah suatu "kemalasan" yg mengarah kepada "fasik" jika seseorang sudah merasa "berilmu" kemudian malas mempelajari Kitab-Kitab Ulama' Salafus Shalihin (sebelum abad 5 Hijriyyah). Juga, su'ul adab jika seseorang mengatakan suatu hal itu bid'ah, sesat, syirik jika dia baru dalam tahap belajar dan belum menguasai "pengetahuan yg mu'tabaroh dalam hal ber Ij'tihad". Karena itu

"Sesungguhnya ahlul bid'ah dan orang tersesat adalah orang yg memahami hukum-hukum secara bathil (salah) terhadap al-Qur'an dan Sunnah. Hal ini terjadi karena ia menggunakan akalnya, untuk dengan "memaknai keduanya" secara zahir "bunyi" ayat dan nash hadits, dan menafikan ilmu-ilmu Tafsir dan Mustollah Hadits. Memang sih faktanya, ia mengambil dari keduanya (al-Qur'an dan Hadits), namun faktanya tidak ada kebenaran sedikitpun pada diri mereka".

Inilah mengapa RasuluLLoh sallAllohu alayhi wa sallam mewanti-wanti kita dgn sabda beliau:
"Saya'ti zamannun 'ala ummati layab'qo minal Islam illa ismuhu wa la minal Qur'an illa rosmuhu"

Itulah risau Rasul-NYA, dimana Islam tinggal nama dan Qur'an hanya tinggal tulisan saja". A'dzu Billah. Kenapa?

(1) Banyak orang yg belajar Islam dan Qur'an tapi hanya untuk dipelajari saja, bukan dijadikan Furqon untuk berpikir, bertindak dan Amaliyyah.

(2) Banyak orang yg sudah merasa cukup berilmu dan beramal hanya mengandalkan "baca Qur'an dan menterjamahkan" tanpa pernah ingin mendalami maknanya secara korelatif pengamalannya sesuai Sunnah.

Itulah kenapa seseorang diwajibkan untuk menuntut ilmu yg Haq, untuk dia amalkan secara benar dan dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran ilmu dan amalnya.

Wallohu A'lam
◄◄●════════◄●►════════●►►

Tidak ada komentar:

Posting Komentar