Cari Blog Ini

Empat Hormon yang dihasilkan melalui Meditasi

Di dalam ratusan penelitian tentang meditasi ada hal yg menarik pada bahasan 4 hormon tubuh yg terlibat dalam kecerdasan intuitif dan kecerdasa spiritual. Hormon-hormon itu adalah: Melatonin, Pinolin, Hormon 5-Meo-DMT, Dimethyltryptamin (DMT). Hormon-hormon tersebut sebagai berikut.

1. MELATONIN :
Melatonin dihasilkan oleh kelenjar pineal saat manusia berada dalam suasana gelap. Melatonin ini diproduksi pada malam hari, dan apa bila kita tidur dalam keadaan lampu padam maka akan membantu memperlancar peroduksi melatonin, sebaliknya jika orang yg tidur dengan lampu menyala, produksi melatonin tidak lancar yg mengakibatkan bangun keesokan harinya dalam keadaan tidak segar, produksi melatonin juga dapat dihasilkan melalui meditasi dengan menutup mata dan berada di ruang gelap. Produksi melatonin maksimal dihasilkan hanya sampai antara 2-5 miligram per harinya, dan melatonin ini mengatur “ jam biologis “ manusia sehingga bisa bangun dan mengantuk pada waktunya, juga melatonin ini bermanfaat bagi perkembangan kesadaran spiritual.

2. PINOLIN :
Dalam penelitian dokter Mantak Chia dari Thailand, yg memperkenalkan system meditasi dalam kegelapan, setelah hari ke 3 meditasi, kadar melatonin meningkat antara 15-20 miligram dalam darah, sehingga kelenjar pineal berhenti mengekskresikan melatonin dan mulai memperoduksi pinolin yg bersifat superkonduktor serta meningkatkan replikasi sel-sel tubuh (mitosis) dan iterkalasi dengan molekul-molekul DNA. Dan pinolin ini pada umumnya dijumpai pada perempuan yg sedang mengandung, bermimpi, dan dalam pengalaman pra mati ( Near Death Experience atau NDE).

Pinolin inilah yg merangsang terjadinya clair-voyance atau peristiwa melihat dengan mata bathin dan kepekaan merasa. Tanpa pinolin dengan kadar yg tinggi jangan harap terjadinya gejala-gejala metafisis tersebut. Orang yg memliki bakat alami akan kepekaan intuisi (penglihatan, pendengaran, dan rasa bathin) pastilah dalam tubuhnya secara alami mempunyai kadar hormon yg tinggi pinolin, karena pinolin berperan aktif dalam decoding DNA, yg memuat “memori kolektif“ dari nenek moyang seseorang, yg oleh sebab itu ia bisa menemukan informasi tersembunyi, yg disinyalkan oleh otak kanan dalam bentuk cahaya, suara, pengetahuan dan realisasi visual.

Boleh dikatakan pinolin memungkinkan terbukanya pintu menuju “alam kesadaran” (super kesadaran) sehingga manusia dapat mengakses informasi yg terkandung dalam alam, sehingga untuk membaca “jejak memori” yg menempel pada suatu HP atau benda lain yg dipakai bukanlah sesuatu yg tidak mustahil, karena partikel keringat dari seseorang atau hormone pheromone dari tangannya masih menempel di HP. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan zat sehingga benda-benda itu memuat sebagian memori dari si pemiliknya.

3. HORMON 5-MEO-DMT
Setelah bermeditasi selama 6-8 hari terus menerus, maka kelenjar pineal akan mulai memproduksi hormone 5-Meo-DMT, yg mana hormone ini bersifat luminescens (mendatangkan cahaya) dan fosforenscens (mengeluarkan cahaya) karena sejumlah fosfen (kilatan cahaya sewaktu kita menutup dan membuka mata) disalurkan ke korteks mata dan orang akan melihat sinar terang di kepalanya.

Dalam penelitian bersama yg dilakukan Eduard P.A Van Wijka (International Institute of Biophysics, Neuss, Jerman), J.Ackermanc (Universitas Utrecht, Belanda), Roeland Van Wijka (Cottage Hospital, Santa Barbara, California, USA) menunjukkan bahwa meditasi menghasilkan emisi foton ultra lemah (Ultra Weak Photon Emission) pada lengan dan dahi meditator yg di observasi. Foton sendiri adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik.

Seorang meditator akan mengeluarkan emisi foton pada tubuhnya, tetapi hanya dapat dilihat oleh mereka yg memiliki “mata ketiga” terutama pada anak-anak di bawah usia 7 tahun, karena kelenjar pinealnya masih berfungsi normal. Anak-anak itu akan menutup wajahnya dan mengatakan “sangat menyilaukan” seperti sinar matahari yg terik. Hormon 5-Meo-DMT berinterkalasi dengan perantara RNA (ribonucleic acid), visualisasi dari orang-orang tersebut kemudian mampu melihat “visualisasi halo” atau mata ketiga, seperti memahami pikiran-pikiran pra bahasa (bahasa telepati) pada orang lain. Oleh karenanya orang yg telah mencapai tingkat ini dapat mengetahui keadaan psikologi seseorang tanpa mengadakan interview.

4. DIMETHYLTRYPTAMIN (DMT)
Pada hari ke 9-12 dalam praktek meditasi dalam ruang gelap total, kadar hormone DMT dapat mencapai 25 miligram dalam darah, maka terbukalah apa yg dinamakan “mata ketiga” (the third eye) yang posisinya tepat di belakang kening (cakra ajna). Seseorang yg telah mencapai tingkat rohani ini, secara subjektif dari pengalaman nyata, dengan energy tubuhnya ia dapat melayang ke luar bahkan melampaui dimensi ruang dan waktu.

Referensi: Catatan Penelitian Trio: E.P.A Van Wijka; J.Ackemanc; R.Van Wijka (Netherlands)

apa sebenarnya tujuan kita berdzikir, bertafakur, berpuasa, berkhalwat/meditasi ? 
secara emphiris bahwa itu semua berpengaruh pada Otak (gelombang otak), dimana otak sebagai pengendali semua organ tubuh kita.
gelombang otak yang pertama, Gelombang Beta (14-100Hz). Keadaan : Kognitif, analitis, logika, otak kiri, konsentrasi, pemilahan, prasangka, pikiran sadar, aktif, cemas, waswas, khawatir, stres, fight or disease (kondisi abnormal yg mempengaruhi kondisi organism tubuh, seperti penyakit autoimun), cortisol, neropinephrine. 
Keterangan: Dalam frekuensi ini, seseorang dalam kondisi terjaga atau sadar penuh dan didominasi oleh logika. Saat seseorang berada di gelombang ini, otak (kiri) sedang aktif digunakan untuk berpikir, kosentrasi dan sebagainya sehingga gelombang meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinefrin yg menyebabkan cemas, khawatir, marah dan stres. 

Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang kalau kita terlalu aktif di gelombang ini

ke dua, Gelombang Alfa ( 8-13,9 Hz).
Keadaan: Khusyuk, relaksasi, meditatif, focus-alertness, superlearning, akses nurani bawah sadar, ikhlas, nyaman, tenang, santai, istirahat, puas, segar, bahagia, endorphine, serotonin.
Keterangan: Inilah ketenangan yg kita cari. Orang yg sedang relaks, melamun, atau berkhayal gelombang otaknya berbeda dalam frekuensi ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau akses ke perasaan bawah sadar sehingga otak akan bekerja lebih optimal.
Tanpa gelombang otak ini, jangan bermimpi bisa masuk ke perasaan bawah sadar.
Pada anak balita, gelombang otaknya selalu dalam keadaan alfa. Itu sebabnya mereka mampu menyerap informasi secara cepat.
Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorphin yg menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tenang, bahagia. Hormon ini membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat

Tiga, Gelombang Teta ( 4-7,9Hz).
Keadaan: Sangat Khusyuk, deep-meditation, problem-solving, mimpi,
intuisi, nurani, bawah sadar, ikhlas, kreatif, integratif, hening, imajinatif, catecholamines, AVP (orginie vasopressin).
Keterangan: Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi.
Dalam kondisi ini pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yg berada dalam gelombang ini berada dalam kondisi khusyuk, relaks yang dalam, ikhlas, pikiran sangat hening, indera keenam atau intuisi muncul. Itu semua terjadi karena otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine dan AVP
(arginine-vasopressin).

Empat, Gelombang Delta (0,1-3,9Hz).
Keadaan: Tidur lelap (tanpa mimpi), non-physical state, nurani bawah sadar kolektif, tidak ada pikiran dan perasaan, cellular regeneration, HGH (Human Growt Hormone).
Keterangan: Frekuensi terendah ini memancar saat seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tidak bisa merasakan badan, tidak berfikir.
Pada gelombang ini, otak mengeluarkan HGH (Human Growth Hormone) atau hormon pertumbuhan yg bisa membuat orang awet muda. Jika seseorang tidur dalam keadaan delta yg stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meskipun hanya beberapa menit tertidur, ia
akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.

"Apakah kamu menyuruh manusia supaya mengerjakn kebaikan sdang kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab. Maka tidakah kamu berfikir?" (Al-Baqarah:44)

manusia disebut mahluk sempurna kejadian karena akal fikirx

Pak Hendra Manggala, ini bukan OoBE (Out of Body Experience) tapi hormon yang dihasilkan ketika kita berada diruangan gelap melakukan berkhalwat/meditasi & kondisi gelombang otak dimana kita berada didalam kesadaran yang rileks, rileks & semakin rileks

ketika seseorang melakukan perjalanan spiritual (spirit=ruh) dgn melakukan konsentrasi pada objek tertentu dengan cara fokus kepada sebuah objek (titik, lilin, lukisan, bayangan gurux, dzikir, mantra, napas, alam, dll) dan dilakukan dengan sangat rileks (tenang) maka dinding (hijab/critical area) akan tertembus. Kondisi itu yang menurunkan gelombang otaknya (dari pikiran sadar ke bawah sadar), dimana berbagai informasi seluruh jagat raya yang dijadikan oleh Tuhan YME ada didalamx, yang akan menjadikan rahasiah-Nya menjadi rahasiah-KU (AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU)

orang tua kita dulu, datuk atau nenek moyang bahkan seorang NABI pun melakukan laku menyepi/mencari keheningan/mencari inspirasi di kaki gunung atau diatas gunung. Penyebutan laku itu yang menjadikan kita sedikit ALERGI karena beda bahasanya.
Banyak orang tidak paham apa itu meditasi sehingga banyak yang memegang anggapan salah, mereka pikir orang bisa kemasukan roh atau kesurupan.
Pandangan salah tentang meditasi membuat orang takut ketakutan yang paling besar adalah menghadapi dirinya sendiri dan membiarkan diri sendiri lenyap. Sesungguhnya memahami diri sendiri dari saat ke saat secara terus-menerus dan membiarkan diri lenyap adalah pembebasan. Banyak orang ingin bebas tetapi kenyataannya tidak sungguh-sungguh mau bebas, banyak orang ingin berubah, tetapi tidak sungguh-sungguh mau berubah, yang dicari hanya hiburan atau sedikit kelegaan, tapi bukan pembebasan atau perubahan fundamental

so, Apa itu meditasi?
Apakah meditasi itu adalah mengosongkan pikiran?
Apakah kita bisa mengosongkan pikiran? Tidak bisa bukan?
Siapa atau apa sesungguhnya yang berkeinginan untuk mengosongkan pikiran? Bukankah keinginan untuk mengosongkan pikiran juga datang dari pikiran?
Bagaimana mungkin pikiran bisa dikosongkan oleh pikiran?
kita tidak bisa mengosongkan pikiran melainkan setiap gerak pikiran perlu dipahami, perlu disadari, perlu diamati terus menerus dari saat ke saat.
Pikiran yang disadari terus-menerus ketika ia muncul akan berhenti dengan sendirinya, bukan dipaksa berhenti.
Siapakah yang mengamati pikiran?
Bukankah ada “si aku” yang mengamati pikiran?

Siapakah “si aku” itu? Kalau ada kesadaran pasif, pengamatan pasif, perhatian pasif terhadap suatu objek, maka si aku tidak ada. Yang ada hanya pengamatan saja, tidak ada “si aku” yang mengamati. Kalau Anda mengamati suatu objek, kemudian pikiran/si pemikir mulai menamai, menilai, menyenangi atau membenci, maka si aku sudah menyusup dalam pengamatan Anda. Objek yang diamati dengan subjek yang mengamati tidak berbeda. Diri yang mengamati dan yang diamati tidaklah berbeda.

Cobalah amati kapan si aku itu menyusup dalam pengamatan Anda. Lihatlah kapan si aku muncul dan membuat jarak dari objek yang diamati. Ketika terjadi jarak objek-subjek, muncul dualitas, di situ konflik terlahir. Bisakah terjadi pengamatan pasif terhadap suatu objek tanpa intervensi pikiran atau si aku? Kalaupun muncul pikiran atau si aku, sadari saja geraknya sampai ia berhenti dengan sendirinya.

Salam Kesadaran menuju kejernihan HATI _/\_

Apakah meditasi itu adalah berkonsentrasi pada objek tertentu?
Kebanyakan meditasi adalah konsentratif.
Artinya, memusatkan pada objek tertentu terus-menerus.
Objek itu bisa berupa nafas, objek pendengaran, rasa-perasaan tubuh, mantra, katakata suci, dst.

Apa yang sesungguhnya terjadi ketika Anda berkonsentrasi?

Anda ingin batin Anda hening. Ketika mulai duduk, pikiran Anda datang silih berganti. Lalu Anda mengambil suatu focus sebagai objek perhatian Anda terus-menerus. Pikiran-pikiran yang tadinya berdatangan sekarang tidak lagi mengganggu Anda.

Tetapi dengan mengambil objek tertentu sebagai focus, bukankah Anda telah mengekslusi pikiran-pikiran lain yang datang dan Anda tidak memahaminya?

Ketika konsentrasi Anda berakhir, bukankah pikiran-pikiran itu kembali datang dan membuat Anda terganggu?

Kalau kita ingin memahami diri dalam meditasi, maka semua teknik meditasi konsentratif tidak akan banyak membantu.

meditasi non-konsentratif

Apa yang kita lakukan dalam meditasi non-konsentratif?

Meditasi non-kensentratif ini merupakan praktek keelingan atau kesadaran-pasif (aware-ness) atau perhatian-penuh (mind- fulness) yang ditujukan pada seluruh proses diri individual rasa- tubuh (sensations), perasaan (emotions), pikiran (thought), penalaran (reasoning), ingatan (memory), keinginan (desire), niat atau kehendak (intention), dst pada saat berbagai hal itu muncul dalam kesadaran.

Kalau ada keelingan atau kesadaran-pasif dari saat ke saat secara berkesinambungan tentang seluruh proses ego atau diri ini, maka ego atau diri berakhir. Kesadaran sehari-hari yang digerakkan oleh mekanisme pikiran dan emosi berhenti. Ketika kesadaran sehari-hari ini berhenti, muncul sesuatu yang lain yang tidak bisa ditangkap oleh kesadaran sehari-hari. Pengalaman akan sesuatu ini beragam. Ada yang disebut pemurnian (purifikasi), penerangan atau pencerahan (iluminasi atau enlightenment), unifikasi (unification), pembebasan (liberation), dst.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar