Cari Blog Ini

Macam-macam Nafsu

Nafsu Amarah, adalah tingkatan nafsu yang paling rendah dan paling hina d sisi Allah. Segala yang lahir dirinya adalah tindakan kejahatan yang penuh dengan perlakuan madzmumah. Pada tahap ini hati nurani tidak mampu memancarkan cahaya sinarnya karna hijab-hijab dosa yang tebal, cahaya ma'rifat benar-benar terkunci. Dan tidak ada usaha mencari jalan menyucikannya karena itu hatinya terus kotor dan diliputi berbagai penyakit hati. Dalam hati mereka ada penyakit dan Allah menambahkan penyakitnya.(QS Al-baqarah:10) 

Nafsu Lawwamah, ialah nafsu yang selalu mengkritik diri sendiri bila berlaku suatu kejahatan dosa atas dirinya. ini lebih baik sedikit dari nafsu amarah. Krna ia tidak puas atas dirinya yang melakukan kejahatan lalu mencela dan mencerca dirinya sendiri. Bila buat khilaf dia lebih cepat sadar dan terus kritik dirinya sendiri. Perasaan ini sebenarnya timbul dari sudut hatinya sendiri bila berbuat dosa, secara otomatis terbitlah semacam bisikan dilubuk hatinya. Inilah yang di katakan lawwamah. Bisikan hati seseorang yang melarang dirinya melakukan sesuatu yang keji timbul secara spontan dihatinya. Cepat rasa bersalah pada Allah Rasulullah atas keterlanjurannya. bila seseorang itu meningkat ke martabat nafsu lawwamah tapi tidak mematuhi isyarat lawwamah yang memancar di hatinya, maka lama-kelamaan isyarat ini akan padam.. Hingga jatuhlah pada tahap nafsu amarah kembali. Sebab itu kadang-kadang kita lihat sekejap orang tu baik, sekejap berubah jahat kembali. Kemudian berubah baik. Inilah bola-balikan hati yang di sebabkan oleh keadaan nafsunya yang berubah-ubah.

Nafsu Mulhammah, ini ialah nafsu yang sudah menerima latihan beberapa proses kesucian dari sifat-sifat hati yang tercemar melalui latihan sufi atau tariqat. Nafsu ini lebih baik dari amarah dan lawwamah. Firman Allah: "Maka Allah mengilhamkn kepada jiwa-jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan. sungguh beruntung orang-orang yang mensucikan jiwa itu. dan sungguh rugi orang-orang yang mengotorinya". (Q.S Asy-Syams:8-10). Jadi tingkatan nafsu ini adalah orang-orang yang mau mendengar bisikan hati lawwamah. Zikir pada tahap ini telah menyerap kedalam lubuk hatinya bukan hanya d bibir saja. bhkan sudah menerima hakikat nikmat zikir. Bila disebut nama Allah rindunya sangat besar, berderu darahnya dan gemetar hatinya tanpa disengajakan. Firman Allah: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adlh mereka yg apabila disebut nama Allah, maka gemetarlah seluruh hati mereka" (Q.S Al-Anfal: 2).

Nafsu Mutmainah, Inilah peringkat atau martabat nafsu yang pertama yang benar-benar diridhai Allah. Yang layak masuk syurga Allah. Maknanya siapa sampai pada maqam ini berarti syurga tetap terjamin, Insya Allah. Hakikat inilah yang difirmankan Allah: "Wahai orang yang berjiwa atau bernafsu mutmainnah, pulanglah kepangkuan Tuhanmu dalam keadaan ridhai meridhai oleh-Nya dan masuklah ke dalam golongan Hamba-ku dan masuklah ke dalam Syurga-Ku"(Q.S Al-Fajr:27-30). Pada peringkat ini jiwa mutmainnah merasakan ketenagan hidup yang hakiki yang bukan dibuat-buat. Tidak ada lagi perasaan gelisah. Semuanya lahir dari tauhidnya yang tinggi dan mendalam. Tauhid yang sejati dan hakiki.Tidak ada lagi perbedaan senang dan susah baginya sama saja. Pada maqam inilah permulaan mendapat derajat wali. Pada maqam ini biasanya, mulai ada keramat-keramat yang luar biasa serta mendapat ilmu dengan tak susah belajar sebab sudah dapat mengetahui rahasia-rahasia dari Lauhil-Mahfuz. Mereka sudah menguasai ilmu tingkat nur, tajalli, sir dan juga sirussir, sirussir ialah cara penerimaan dengan telinga dan mata batin. Kalau mulhammah tadi baru terbuka dengan telinga batin tanpa mata batin. Dengan mata batin inilah dia berupaya melihat sesuatu yang ghaib yang tak mampu dilihat oleh mata biasa kita. Perlu diingat pada peringkat ini dia tidak terganggu penglihatan dan pendengaran zahirnya pada masa sama melihat dan mendengar yang batin walaupun duduk di warung kopi bersama-sama orang lain. Melalui penerimaan sirussir ini dia berupaya menjelajahi alam alam malakut. Keyakinan mereka sudah pada tahap ainul yakin dan haqqul yakin. Inilah peringkat yang di sebut LAA MAUJUDA ILLALLAH.

Nafsu Radhiah, Maqam ini dinamakan radhiah karna perasaan keridhaan pada segala ketentuan dan hukuman Allah. Pada maqam ini sudah tidak ada rasa takut dengan pada bala Allah dan tak gembira dengan nikmat-Nya. semuanya sama saja. yang penting Allah ridha pdanya. baginya uang sama dgn daun. Dunia sudah dipandang kecil , malah sudah tidak dipandang lagi sebaliknya dunia yang datang kepadanya. Ini karena nur syhuhud sudah meresap dalam jiwa mereka. Alam sekeliling seperti cermin yang boleh mereka melihat Allah setiap saat. Ini adalah maqam musyahadah tahap ihsan seperti hadis Rasulullah s.a.w: "Hendaklah kamu menyembah Allah sebagaimana kamu melihatNya..." ini adalah maqam wali dalam martabat khawwash. Pada masa inilah apa yang diisyaratkan oleh rasulullah s.a.w: "Takutilah akan firasat orang mukmin, bahawasanya orang-orang mukmin itu melihat dengan Nur Allah". Pada tahap radhiah ini ,ia melihat melalui basyirahnya, merenung dengan kasyafnya , bertindak melalui perintah ilmu laduninya.Mulutnya dan doanya sangat mustajab. Orang dimaqam ini ucapannya kadang-kadang menyinggung orang biasa yang tak faham tapi dikeluarkan tanpa sengaja. Zikir pada peringkat ini adalah secara 'khafi' yang telah meliputi seluruh anggota lahir dan batinnya. Pada peringkat inilah kulit berzikir, daging berzikir, tulang berzikir, bahkan semuanya berzikir.

Nafsu Mardhiah, ialah segala yang keluar darinya semuanya telah diridhai Allah. Perilakunya, kata-katanya, diamnya semuanya dengan keridaan Allah belaka. Akan keluar keramat yang luar biasa. Mereka sudah menanam ingatan pada Allah didalam lubuk hati mereka dgni cara "khafi-filkhafi", maknanya secara penyaksiaan 'basitiah' yaitu penyaksian sifat ma'ani Allah yang nyata dan dizahirkan oleh dirinya sendiri. Af'al diri mereka sudah dinafi dan diisbahkan secara langsung kepada af'al Allah semata-mata, ingatan mereka terhadap Allah tidak sesaatpun berpisah darinya. Penyaksiaan terhadap hak sifat Allah jelas baginya sehingga hilang dirinya sendiri. Peringkat ini sudah tenggelam dalam fana baqabillah. Pada peringkat inilah suka mengasingkan diri, tidak suka bergaul lagi dengan makhluk. zikirnya adalah zikir rahasia, tidak lagi ada lafaz dengan lidah maupun hati, tapi seluruh anggota lahir dan batin mengucapkan dengan zikir rahasia yang didengar oleh telinga batin di maqam tanaffas. Zikirnya tidak pernah terganggu dengan alam lahir walaupun dia tengah ngobrol dgn orang lain. Bagi mereka di maqam ini setiap perbuatan, perkataan, penglihatan dan apa saja adalah zikir. Pada tahap ini mempunyai kekeramatan yang amat luar biasa. Namun biasanya jarang sekali menzahirkannya kelebihannya itu. Dari segi ilmu, mereka sudah memperolehi ilmu semua peringkat sebelum ini yaitu nur, tajalli, sir, sirussir dan ditambah lagi dengan cara tawasul/yaitu secara jaga dengan ambiya dan waliyullah. Mereka berpeluang menjelajah seluruh alam alam maya dan alam ghaib termasuk syurga, neraka dan sebagainya.
◄◄●════════◄●►════════●►►

Tidak ada komentar:

Posting Komentar