Cari Blog Ini

Kemelekatan

__*KEMELEKATAN*__

Apa sih kemelekatan itu? Baik, saya tidak panjang lebar main di definisi. Saya berikan sebuah ilustrasi saja. JANGAN DILAKUKAN, CUKUP DIBAYANGKAN SAJA!. 

Begini, misal anda ambil dua lembar kain masing-masing ukuran 2 cm x 3 cm. Tempelkan kain yang satu dengan LEM KERTAS BIASA di betis kanan anda. Biarkan mengering di situ. Kemudian, tempelkan juga kain yang kedua di betis kiri anda dengan LEM SUPER KUAT. Biarkan mengering di situ. Setelah beberapa saat kemudian anda lepaskan kain yang direkatkan dengan menggunakan LEM KERTAS BIASA. Kira-kira bagaimana RASANYA? Lalu setelah itu coba lepaskan kain yang anda rekatkan dengan LEM SUPER KUAT. Kira-kira bagaimana RASANYA? saya yakin melepaskan kain yang direkatkan dengan lem super kuat akan MENYAKITKAN dan MENYENGSARAKAN. Ingat sekali lagi, ilustrasi itu bukan untuk dilakukan. Cukup dibayangkan saja!

Kemelekatan adalah kita “MENEMPELKAN” SESUATU KEPADA DIRI KITA atau sebaliknya. Nah derajat kemelekatan itu tentunya berbeda-beda. Ada yang menempelnya dengan lemah, sedang bahkan ada yang sangat kuat sekali. Lalu apa hubungannya dengan persoalan kehidupan? Dalam kehidupan kita menempelkan banyak hal kepada diri kita baik di sadari ataupun tidak disadari. Nah repotnya jika kita tanpa sadar menempelkan sesuatu yang sangat kuat kepada diri kita. Akibatnya apa? PENDERITAAN HIDUP. Semakin melekat, semakin menderita!

Ciri bila kita mengalami kemelekatan adalah ketika kita merasa sesuatu itu sudah menjadi bagian diri kita. Sehingga apabila terusik, tersenggol, atau kehilangan sesuatu itu serasa kehillangan bagian tubuh kita, yang sakit dan tersenggol. Kita juga secara tidak sadar MENUHANKANnya. Ingin agar sesuatu itu terus ada dan tetap utuh, tidak pernah rusak dan kita miliki selamanya.

Nah sekarang mari kita evaluasi, apa saja yang sudah kita perlakukan seperti itu? Coba beri skala 0-10 untuk mengukur sejauh mana anda mengalami kemelekatan dengannya. Nilai 0 adalah sama sekali tidak melekat dan nilai 10 adalah sangat melekat sekali. Semakin banyak hal-hal yang anda lekatkan ke diri anda maka semakin banyak hal yang bisa membuat anda menderita suatu saat. Mengapa?

Karena sesuatu selain TUHAN YANG MAHA ABADI, pasti akan musnah. Suami, istri, anak, pacar, uang, rumah, mobil, sepeda motor, kelompok, ke-suku-an, ras, bahkan Agama/Ajaran, semuanya tidak abadi, mengapa? karena Anda pun juga tidak abadi dan akan sirna meskipun uang, mobil, rumah, istri, suami, dan sebagainya masih ada. Siapapun yang berharap kepada sesuatu yang tidak abadi bersiaplah kecewa. 

Saya sangat prihatin dengan beberapa lagu bertema cinta yang secara tidak langsung mengajarkan kemelekatan terhadap makhluk. Syairnya kurang lebih begini: 

“Kaulah darahkuuu, kaulah nadikuuuuu, kaulah jantungkuuu, kaulah napasskuuuuu … kaulah hidupkuuuuuu, juga matikuuuuu”. 

Padahal subyek yang dimaksud bukan Tuhan yang MAHA ABADI & ESA.

Mari kita belajar dari tukang parkir yang menyadari bahwa segala sesuatu itu hanya TITIPAN SEMENTARA. Tukang parkir itu banyak kendaraan tapi tidak sombong dan ketika diambil satu-satu kendaraannya dia tidak merasa kehilangan. Mengapa? KARENA HANYA YANG MERASA MEMILIKI LAH YANG AKAN MERASA KEHILANGAN. Sadari bahwa segala sesuatu di dunia ini hanya inventaris dari TUHAN YANG MAHA MEMILIKI termasuk Agama/Ajaran yang sebagai SARANA-Nya. Kita sesungguhnya bukan pemilik sebenarnya, kita hanya MERASA MEMILIKI. Bukankah tubuh kita pun hanya titipan? Mari kita renungkan bersama !

Wah, berarti gak boleh melekat ya?
Boleh, hanya saja melekatlah sewajarnya. 
Kemelekatan berlebihan sama saja kita MENUHANKAN.

Melekatlah kepada DIA YANG MAHA ABADI, TEMPAT BERGANTUNG SEGALA MAKHLUK. Bahkan kemelekatkan Agama/Ajaran pun bisa berakibat fatal jika salah kaprah memaknainya. Karena orang lain tidak seagama/seajaran dengan kita lantas kita merasa terusik dengan keberadaannya, kehadirannya. Bukankah Agama/Ajaran itu disisiNYA bukan disisi makhlukNYA ???

Kenalilah sejak dini siapa dan apa sebenarnya yang melekat pada kita selama ini !

Salam Eling lan Waspodo Menuju Kejernihan Hati _/\_

Anda, Uwonng Edyan, Arifudin M Guniwae, dan Ady Cynta menyukai ini.

Mas Free Pak Sehan Mahesa Djenar: konsep La illaha illallaah = No Illah ! only Allah

Arifudin M Guniwae Setuju, tapi dg batas pemahaman yg saya yakini,.. bahwa agama (islam) bukanlah Tuhan itu benar, tapi islam adalah satu2nya agama yg diridloi Allah, tuhan seluruh alam, ia merupakan sarana yg berisi kaidah2 dan aturan2 untuk mengabdi hanya padaNya termasuk menyingkirkan lekatan2 nafsu diatas,

Mas Free Benar & Salah itu sebuah pandangan/penilaian yang tidak melekat pada Khaliq tp pd makhlukNya. 

AGAMA itu JALAN menuju KEBENARAN, Namun EGO manusia yang SUKA MERASA PALING BENAR itulah yang menyebabkan AGAMA BELUM TENTU MENGANTARKAN SESEORANG kepada KEBENARAN

Arifudin M Guniwae itu yg saya maksud, mksh

Ady Cynta sippp!!!!
◄◄●════════◄●►════════●►►

Tidak ada komentar:

Posting Komentar