Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Kalau kita menggantungkan harapan atau kebutuhan kepada sesama makhluk, itu kerana kurangnya pengenalan terhadap Allah. Apabila kurang kenal kepada Allah maka akan slalu timbul sangkaan-sangkaan yang tidak bermanfaat.
Sangkaan bisa dibagi menjadi 2 bagian, satu sangkaan baik ,dan dua sangkaan buruk.
Sangkaan baik datangnya dari iman dan sangkaan buruk datangnya dari keraguan.
Jika kita menyangka ada makhluk yang mampu menyampaikan harapan dan kebutuhan kita maka kita akan bersandar kepada makhluk, Jika kita menyangkakan makhluk tidak berdaya maka akan hilang sandaran kita kepada makhluk. Maka lebih baik fokuskanlah sangkaan kita kepada Allah dengan seyakin-yakinnya berbaik sangka terhadapapNya, dalam suka maupun duka, dalam keadaan lapang atau sempit, dalam keadaan nikmat atau tertimpa musibah.
Nah.... dalam berbaik sangka kepada Allah, ada 2 golongan yang bisa kita simpulkan:
1. Golongan Awwamul Muslimin.
2. Khosh.
Berbaik sangkanya Awamul Muslimin, timbul dikarenakan melihat terhadap ketentuan dan kebaikannya Allah yang SEDANG mereka rasakan.
Dan apabila diposisikan oleh sipat maha qohhar-nya Allah, dengan tertimpanya musibah seperti sakit, atau rugi dalam berbisn
...Lihat Selengkapnya.
...Lihat Selengkapnya.
Golongan Khosh, dalam berbaik sangka kepada Allah, yaitu berbaik sangkanya terhadap semua ketentuan Allah, dan semua bentuk perbuatan Alloh, baik musibah ataupun nikmat, karena keduanya bisa dijadikan sarana untuk wushul kepada Allah.
Hikmah dalam berbaik sangka terhadap Allah sangatlah besar manfaatnya buat si hamba.
Hadits diatas tadi memberitahukan kepada kita bahwa perbandingan kecepatan kontak antara Allah dengan si hamba, jelas sekali bahwa Allah lebih cepat dari pada hambanya sendiri. Hadits diatas seolah-olah memberi tahukan kepada kita bahwa bilamana kita berbaik sangka terhadapap Allah satu kali saja, maka timbal baliknya Allah (menghadap Allah) dengan berbagai kebaikan, alias bukan satu yg datang.
Kalau berburuk sangka kepada Allah, jangan harap dapat kebahagian
Begitu juga kita kepada sesama makhluk, bilamana kita berbaik sangka satu kebaikan saja terhadap seseorang, maka yang akan muncul dalam benak kita 10 kali kebaikan, diucapkan lagi sama orang lain tambah lagi kebaikan
Sebaliknya, kalau kita berburuk sangka terhadap seseorang.... ga usah diceritain lagi.. itu mah bisa-bisa hancur kebaikan orang tersebut dimata masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar